Minggu, 29 Juli 2012

Tanda Salib yang Dialogal

Tanda Salib adalah tata gerak khas khatolik setiap kali mengawali doa atau ibadat. Membuat tanda salib dengan air yang disediakan di dekat pintu masuk gereja bertujuan mengingatkan kita pada Sakramen Babtis yang menyucikan kita dari dosa. Tanda Salib juga mengungkapkan bahwa keselamatan kita datang dari Salib. Kita mulai dengan Tanda Salib dan mengucapkan "Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus". Itu artinya meskipun kita datang sendiri-sendiri, ketika kita mulai Perayaan Ekaristi kita dihimpun dipersatukan ke dalam Bapa, Putera dan Roh Kudus di dalam suatu persaudaraan, suatu kebersamaan yang diharapkan dapat menjadi cermin dari persekutuan Allah Tri Tunggal sendiri (Bapa-Putra-Roh Kudus). (Mgr. Ignatius Suharyo dalam DVD " Pengalaman akan misteri Ekaristi"). Pada dasarnya Tanda Salib dalam Perayaan Ekaristi bersifat dialogal. Pemimpin membuat pernyataan 'Dalam nama Bapa dan Putera dan Ro Kudus' dan umat mengamini dengan aklamasi 'Amin'. Baik dilafalkan maupun dilagukan, jawaban 'Amin' ini harus mantap. Tata gerak Tanda Salib harus dilaksanakan dengan khidmat dan cermat. Akan tampak indah, jika gerak ini dilakukan secara bersama, kompak, tenang dan penuh penghayatan, tidak asal menggerakkan tangan. Dan sesungguhnya, umat cukup membuat dua kali Tanda Salin besar selama perayaan Ekaristi. Di awal misa dan pada waktu Berkat menjelang Pengutusan. Sebagai Catatan : pada waktu umat menuju tempat duduk, umat cukup berlutut dengan baik dan menghadap ke Altar, tanpa perlu membuat tanda Salib lagi.




Diambil dari: Info Gembala Baik KAJ, edisi 07, Tahun ke-1, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar